Read more: http://catatandarmanto.blogspot.com/2012/06/membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz1xm5iqGQF

Minggu, 13 November 2016

DAMPAK TERPILIHNYA DONALD TRUMP SEBAGAI PRESIDEN AS TERHADAP INDONESIA

Berbagai kebijakan Trump, khususnya di bidang ekonomi dan politik, akan berdampak bagi negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, baik secara langsung maupun tidak.

1.       Nasib perjanjian dagang trans pasifik, atau yang dikenal dengan Trans-Pacific Partnership (TPP),  yang selama ini didorong oleh presiden Barack Obama, menjadi tidak jelas karena di banyak kesempatan Trump mengganggap pernjanjian dagang tersebut justru merugikan kepentingan ekonomi Amerika Serikat.

                   Saat ini mungkin bisa dibilang posisi Indonesia diuntungkan karena belum             menandatangani perjanjian dagang TPP tersebut, yang sesungguhnya didesain untuk             menyaingi pengaruh dagang Tiongkok di kawasan Pasifik

2.     Trump mengancam akan meningkatkan tarif impor untuk produk-produk asal Tiongkok dan negara-negara lainnya.

            Hal tersebut cukup mengkhawatirkan bagi perekonomian Indonesia karena Badan             Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Amerika Serikat merupakan tujuan utama             ekspor non-migas Indonesia. Sepanjang 2016, misalnya, mulai dari Januari hingga             Agustus, transaksi ekspor non-migas Indonesia ke Amerika Serikat lebih dari AS$10             miliar —jumlah ini terbesar dibandingkan negara-negara tujuan ekspor lainnya.

            Indonesia menikmati surplus perdagangan yang cukup signifikan dengan Amerika             Serikat. Di periode yang sama, nilai impor Amerika Serikat ke Indonesia hanya             sekitar $4,7 miliar, jauh di bawah impor Tiongkok yang mencapai sekitar $19,4             miliar.

            Artinya, apabila Trump benar-benar menerapkan sistem perdagangan yang cenderung       tertutup, melalui peningkatan pajak impor, misalnya, maka hal tersebut bisa jadi                  berpengaruh terhadap barang-barang yang diekspor oleh Indonesia.

3.     Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat direspons negatif oleh pasar finansial, termasuk Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah melemah, berbarengan dengan pelemahan indeks saham di berbagai negara di dunia. Pasar syok karena kemenangan Trump di luar perkiraan.

            Pada perdagangan Rabu (9/11/2016), IHSG ditutup turun 56 poin (-1,03%) ke level             5.414,32 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp7,7 triliun. Pada penutupan       sesi I, IHSG sempat merosot hingga 2 persen, berbarengan dengan indeks Dow Jones      berjangka yang sempat tumbang 800 poin. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar             AS ditutup melemah ke Rp13.127.

            Bank Indonesia menilai pelemahan rupiah masih terjaga dan wajar. "Secara             keseluruhan memang berdampak pada pasar keuangan global, tetapi dampaknya             terhadap Indonesia relatif terjaga. Pasar keuangan kita, khususnya pasar valuta asing             relatif stabil," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu.

4.     Optimisme serupa disampaikan Direktur Utama BEI Tito Sulistio yang menilai bahwa sentimen pemilu presiden Amerika Serikat yang cenderung negatif IHSG bersifat jangka pendek.
           
            Pasar finansial terkena syok jangka pendek atas terpilihnya Donald Trump. Secara             jangka panjang, dampaknya memang masih belum bisa diperkirakan. Yang pasti             selama ini, Amerika merupakan salah satu negara yang cukup penting bagi Indonesia. 

5.     Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) akan tetap baik, terkait siapapun yang menjadi pilihan rakyat AS sebagai presidennya.

            "Hubungan kita tetap akan baik, terutama hubungan dagang dan investasi. Kita tahu             Amerika termasuk investor lima besar di Indonesia. Saya kira tidak akan ada             perubahan," ujar Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

6.     Dalam hubungan perdagangan dengan AS, Indonesia mengalami surplus. Pada 2015, surplus perdagangan Indonesia terhadap Amerika mencapai 8,647 miliar dolar. Angka itu turun dibandingkan surplus pada 2014 sebesar 9,965 miliar dolar.

            Amerika juga merupakan negara pemberi utang terbesar keenam bagi Indonesia.             Tercatat AS mengucurkan pinjaman hingga Rp7,37 triliun kepada Indonesia per             September 2016 atau 0,3% dari total kucuran utang kreditor.

            Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kerja Sama Luar Negeri Shinta Kamdani             menjelaskan, volume perdagangan Indonesia dengan Amerika tidak terlalu besar.             Sampai saat ini, hubungan kerja sama ekonomi Indonesia dan Amerika lebih bergerak          pada bidang investasi seperti infrastruktur, farmasi, dan agrikultur. Selain itu,       Indonesia kini sudah tidak lagi memfokuskan perdagangan pada traditional market             seperti Amerika dan Eropa sehingga tidak terlalu berdampak.

7.     Dari Sisi Politik

            Indonesia sudah pasti terkena dampak dalam kemenangan Donald Trump dari sisi             politik. Indonesia yang mayoritas muslim pasti akan bersinggungan dengan rencana             kebijakan kampanye Trump yang sempat menyatakan ingin melarang umat Muslim             masuk ke Amerika. 


            Pengamat politik Siti Zuhro mengungkapkan, sikap Donald Trump yang tidak             menyukai Timur Tengah dan negara-negara Islam akan berdampak pada hubungan             dengan Indonesia.


SUMBER: https://tirto.id/efek-kemenangan-donald-trump-terhadap-indonesia-b3Fa